Kamis, 20 Januari 2011

Secangkir kopi

Sekelompok alumni University California of Barkley yg tlah mapan dalam karir masing-masing berkumpul & mendatangi professor kampus mereka yg tlah tua.

Percakapan segera terjadi & mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan & kehidupan mereka. sambil menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur & kembali dgn poci besar berisi kopi & cangkir berbagai jenis.dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantaranya gelas mahal & beberapa lainnya sangat indah & mengatakan pada para mantan mahasiswanya u/ menuang sendiri kopinya.

Setelah smua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan:
“Jika kalian perhatikan, smua cangkir yg indah & mahal tlah diambil, yg tertinggal hanyalah gelas biasa & yg murah saja.Meskipun normal bagi kalian u/ mengingini hanya yg terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yg mjd sumber masalah & stress yg kalian alami.”

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tak mempengaruhi kualitas kopi. dalam byk kasus, itu hanya lebih mahal & dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yg kita minum. Apa yg kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya,namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik & kemudian mulai memperhatikan cangkir org lain.”

Pesan moral :
Kehidupan bagai kopi,sedang pekerjaan, uang & posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya.

Cangkir bagaikan alat u/ memegang & mengisi kehidupan.Jenis cangkir yg kita miliki tak mendefinisikan ato juga mengganti kualitas kehidupan yg kita hidupi.Seringkali, karna berkonsentrasi hanya pd cangkir, kita gagal u/ menikmati kopi yg disediakan bagi kita.Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu jauh lebih penting dibanding pekerjaan anda”


15 komentar:

  1. bener, hidup untuk bekerja itu prioritas tapi kalo bekerja intuk hidup itu kurang baik. Hehehehe...

    Izin follow, follow balik ya... :)

    BalasHapus
  2. bersyukur selalu dengan apa yng kita punya...:D

    BalasHapus
  3. Yayack~ iya betul itu mas, silahkan :)

    Lisna~ Benar lin ;)

    Sang cerpenis~ he..he.. siip mba fanny..

    BalasHapus
  4. Bener sekali mbak.., seringkali kita memang memilih cangkir yg bagus, padahal isinya sama saja.

    BalasHapus
  5. Analogi yang sangat pas mbak... Semoga tulisan di atas dapat menjadi renungan bagi kita semua. Makasih sharingnya.

    BalasHapus
  6. Tapi... shasa gak suka minum kopi dan gak pernah minum dari cangkir tante...

    BalasHapus
  7. betul betul betul,,,, bagus bulik critanya. :D

    BalasHapus
  8. Catatan kecilku~ iya mba reni kadang kita sering kali elihat cangkir orang lain padahal cangkir kita apapun keadaanya tetap berharga dan kudu bersyukur :)

    The other~ Amin, makasih juga dah mampir mba.

    Placa to study~ Wakakakakka biar mama yg mnm kopi ya, dek shasa mnm susu aja ;)

    Dek.indah~ Maturnuwun nduk :)

    BalasHapus
  9. memang benar Mbak. Tapi saya setiap hari merusak diri demi pekerjaan dan mengorbankan banyak hal yang adalah kehidupan bagi saya. beginikah nasib budak?

    BalasHapus
  10. Artis ItalyJanuari 27, 2011

    Tapi g salah kan Nita kalo kita pilih yang terbaik dalam kehidupan ini dan mungkin kita dengan melirik "taman tetangga" yang lebih hijau supaya kita lebih bersemangat untuk tetap 'keep on fire' mengejar cita-cita..

    BalasHapus
  11. Muhammad vip~ Wkwkwkwkwk sama kok mas, aku juga kuli. yo maksudku, berusaha nikmati hidup ae gt :)

    Artis italy~ :) Ndak salah selly sayang,tapi belum tentu taman tetangga yg kamu lihat lebih indah lho. aku sih ndak apa sekalian belajar he..he..

    BalasHapus
  12. Aku msh kurang ngerti detilnya, tp analoginya menarik :)
    Wajar klo manusia ingin gelas/ cangkir yg bagus. Tp klo lantas membanding2kan dgn gelas/cangkir milik orang lain, itu yg gak sehat. Penyakit dlm suatu pertemanan adalah begitu kita mulai melihat banyak hal sbg ladang untuk berkompetisi. 

    Padahal kan tiap orang berbeda2 selera, kebutuhan dan prioritas. 

    Ada yg emg gak peduli dgn gelas, selama isinya sama aja.
    Ada yg seleranya memang suka yg sedrhana dan simpel.
    Ada yg mampunya memang beli yg sederhana.

    Http://ndutyke.co.nr

    BalasHapus
  13. Rumput tetangga emang lebih hijau ya Mbak..

    Saya suka sebek kalau denger, eh si A itu begitu, si B begini....nikmati yang ada sekarang dan lakukan yang terbaik..

    BalasHapus